PERNAFASAN YANG BAIK

Apa sih pernafasan yang baik digunakan untuk bernyanyi? Selama bangku pendidikan (SMP, SMA) pasti kita udah tau ya guys, kalo pernafasan yang baik dalam bernyanyi adalah pernafasan diafragma. Sebenarnya, ada beberapa pernafasan yang biasa kita lakukan yaitu pernafasan dada, perut, dan diafragma. Kenapa pernafasan dada tepat digunakan dalam bernyanyi? Karena, pernafasan pada dada tidak memiliki ruang yang cukup banyak untuk udara. Apabila kita menggunakan pernafasan dada, nafas akan cepat habis, dan hal itu menjadi hal yang cukup fatal dalam bernyanyi. Fatal karena, apabila di dalam bernyanyi kita mengambil nafas pada kata atau kalimat yang tidak tepat, maka makna dari lagu yang dinyanyikan pun akan berubah, bahkan tidak seindah yang diharapkan. Untuk pernafasan perut, hampir mirip dengan pernafasan diafragma. Sebagian penyanyi menggunakan pernafasan perut. Hal ini tidaklah salah, akan tetapi, pernafasan perut juga masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itulah, pernafasan yang paling tepat dalam bernyanyi adalah pernafasan diafragma.

Diafragma terdapat pada bagian bawah dari tulang rusuk kita dan diatas perut. Apabila kita bernyanyi menggunakan pernafasan diafragma, nafas akan lebih panjang, power juga bertambah, sehingga suara yang dihasilkan bisa menjadi lantang dan memiliki makna yang jelas. Sadarkah kalian, bahwa tanpa kalian ketahui, kalian pernah menggunakan atau mengaktifkan diafragma? Disaat kalian tertawa! Suara yang dihasilkan tentu lebih besar dan perut terasa sakit bukan? Pada saat itulah diafragma kalian aktif. Disaat kita tidur pun, pernafasan berjalan dengan baik dan tidak lelah. Itu lah pernafasan diafragma. Tidak mudah untuk menerapkan pernafasan diafragma pada saat kita bernyanyi. Diperlukan latihan rutin agar diafragma kita secara otomatis aktif dalam bernyanyi. Berikut latihan yang bisa kalian lakukan di rumah setiap hari untuk melatih pernafasan kalian.

1.  Tarik nafas perlahan menggunakan hidung dan hembuskan secara perlahan melalui mulut.
2. Dalam penarikan dan penghembusan nafas, usahakan agar bahu kalian ga naik turun, tapi perut kalian harus kembang kempis (karena memang itu yang benar guys).
3. Lakukan kedua hal di atas dengan posisi berdiri tegap, kaki dibuka sejajar bahu (berjarak 1 kepal antara kaki kanan dan kiri), tangan berada diposisi samping badan, yang pasti, kalian harus rileks (jangan lupa senyum, xixi XD)
4. Kalo kalian ngerasa bahu kalian masih naik turun, atau  perut kalian ga kembang kempis dalam penarikan dan penghembusan nafas diatas, bisa dilakukan latihan pernafasan dengan cara berbaring, kemudian tindih perut kalian dengan buku-buku berat (kamus, dll). Coba lakukan pernafasan seperti orang yang tertidur. Hal ini juga bermanfaat untuk memperkuat pernafasan diafragma.
5. Berlatih pernafasan diafragma bukan hal yang mudah. Apabila rutin berlatih, pasti bisa! Tahap selanjutnya, lakukan pengambilan nafas melalui hidung, kemudian tahan  nafas selama lima detik dan hembuskan melalui mulut. Hal tersebut dilakukan berulang, serta menambahkan jangka waktu untuk tahan nafas, dari 5 detik, menjadi 10 detik (10, 15, 20, 25, 30, dst)
6. Lanjut, tarik nafas, kemudian keluarkan bunyi ‘ssstttt’ dengan tenaga yang berasal dari perut. Pengucapan ‘ssssttt’ dilakukan secara terpotong ( ssttt, sstt, sstt). Selama melakukan hal ini, perut akan bergerak kembang kempis. Apabila dilakukan secara benar, pelaku akan merasa keram di perut, ato capek lah istilahnya. Ini wajar, karena baru. Nah, biasanya, para pemula sangat kesulitan ditahap ini guys! Jarang ada pemula yang sekali diajarinn langsung bisa. Pasti ada aja deh yang salah. Untuk itu, harus terus berusaha mencari cara supaya kita bener ngelakuinnya.
7. Kalo udah bisa, kelar deh masalah kita dipernafasan. Diafragma udah bisa diaktifkan kalo kita mau bernyanyi.